1. Silsilah Walangsungsang Pendiri Cirebon
a. Pernikahan Pangeran Cakrabuwana dengan Nyai Indang Geulis
Walangsungsang merupakan putra
sulungnya Prabu Siliwangi, yang secara geneologis adalah ahli waris tahta
Kerajaan Pajajaran, namun beliau lebih cenderung mengikuti hidayah Allah yaitu
menganut, memperdalam, dan mensiarkan ajaran Islam, karena itu Pangeran Cakrabuwana
lebih suka berpindah-pindah belajar agama Islam dari daerah satu ke daerah
lain, yang pada akhirnya menetap di daerah baru di wilayah pesisir yang
terkenal dengan sebutan “Dukuh Carbon”.
Walangsungsang atau Pangeran
Cakrabuwana menikah dengan Nyai Indang Geulis putrid dari Reshi Danuwarsih,
dari pernikahannya itu mempunyai seorang putrid bernama Nyai Mas Pakungwati
yang menikah dengan Syarif Hidayatullah (keponakan Pangeran Cakabuwana
sendiri).
b. Pernikahan Pangeran Cakrabuwana dengan Nyai Retna Riris/Nyai
Kancana Larang
Walangsungsang atau Pangeran
Cakrabuwana menikah dengan Nyai Retna Riris, putrid Ki Danusela atau Ki Gedeng
Alang-Alang, dari pernikahannya itu mempunyai seorang putra bernama Pangeran
Caruban. Pangeran Caruban menikah dengan Nyai Cupluk putrid Ki Gedeng Trusmi,
sekarang dijadikan nama Desa Trusmi. Kl 18 Km dari Kraton Kasepuhan Cirebon.
Dari pernikahannya itu mempunyai seorang putra bernama Bung Cikal yang setelah
dewasa bergelar Pangeran Manggana Jati. Selanjutnya tidak diketahui
keturunannya. Pangeran Caruban menikah lagi dengan Nyai Kancana Sari, putrid
Pangeran Panjunan, dari pernikahannya itu mempunyai seorang putra bernama Ki
Kuwu Carbon Girang, dan selanjutnya data keturunan tidak diketahui karena
menyatu dengan rakyat biasa.
c. Pernikahan Pangeran Cakrabuwana dengan Nyai Retna Rasa jati
Pangeran Cakrabuwana menikah dengan
Nyai Retna Rasa Jati, putrid Syeh Jatiswara di Cempa, jika sekarang berada di
daerah Provinsi Aceh Sumatera. Dari pernikahannya itu mempunyai 7 putri yaitu :
1) Nyai Lara Sajati, 2) Nyai Jati Merta, 3) Nyai Jemaras, 4) Nyai Mertasinga,
5) Nyai Ceumpa, 6) Nyai Lara Malasih, dan 7) Nyai Laras Konda. Ketujuh putrid
Pangeran Cakrabuwana di atas, data keturunannya tidak diketahui, tetapi dengan
rakyat biasa dan nama-nama tersebut diabadikan pada nama desa atau tempat
seperti Desa Jatimerta, Desa Jemaras, Desa Mertasinga, dan Alas Konda yang
kesemuanya itu berada di Kab. Cirebon. Dari bukti-bukti tersebut merupakan satu
indikasi bahwa keturunan Pangeran Cakrabuwana tidak diketahui lanjutannya,
sehingga oleh orang yang menghormati dan para pengikutnya di abadikan melalui
tempat tinggal atau wilayah para pengikutnya itu menetap.
2. Istri-Istri Syarif Hidayatullah sebagai Penerus Kesultanan
Cirebon dan Banten
Syarif Hidayatullah atau Sunan
Gunung Djati sampai di Cirebon pada tahun 1470 M. Kedatangan Sunan Gunung Djati
di tanah kelahiran ibunya (Lara Santang atau Syarifah Mudaim) bukan semata-mata
melepaskan rasa rindu atau sono pada saudara-saudara ibunya, namun lebih dari
itu relungan nadi, denyutan hati dan dorongan jiwa untuk mensiarkan Islam terus
memacu dan bergelora.
a. Nyai Babadan
Selang satu tahun dari kedatangannya
di tanah Cirebon, ia menikah dengan Nyai Babadan, putrid Ki Gedeng Babadan
penguasa asal Galuh, tepatnya tahun 1471 M, namun pernikahannya itu tidak
mempunyai keturunan sampai wafat, tepatnya pada tahun 1477 M.
b. Nyai Kawung Anten
Pada tahun 1475, Syarif Hidayatullah
menikah dengan Nyai Kawung Anten, adiknya Bupati Banten, dari pernikahannya itu
mempunyai 2 orang anak yaitu Ratu Winaon dan Pangeran Sabakingkin. Ratu Winaon,
lahir pada tahun 1477 M dan setelah dewasa menikah dengan Pangeran Atas Angina
tau Pangeran Raja Lautan yang disebut juga Pangeran Mohamad Al-Minangkabau,
dari pernikahannya itu tidak diperoleh data keturunannya.
Pangeran Sabakingkin atau Sultan
Hasanudin lahir pada tahun 1478 M dan setelah dewasa menikah dengan Ratu Ayu
Kirana, putrid Raden Patah, Sultan Demak. Setelah Hasanudin berusia 48 tahun,
tepatnya pada tahun 1526 M, beliau diangkat menjadi Bupati Banten dan setelah
Sunan Gunung Djati wafat, Hasanudin diangkat menjadi panembahan mengandung
konsekuensi, bahwa Banten melepaskan diri dari perwalian Cirebon.
Nyai Mas Pakungwati adalah putrid
tersayangnya Pangeran Cakrabuwana, putrid Pakungwati memilikki kepribadian
terpuji, indikasi tentang itu Nampak pada tutur kata, tingkah laku dan
perbuatannya yang menunjukkan keteladanan hidup bagi seorang wanita di usia dan
zaman pada saat itu. Nyai Mas Pakungwati setelah dewasa menikah dnegan Syarif
Hidayatullah (keponakan bapaknya) tahun 1478 M, dari pernikahannya itu tidak
mempunyai keturunan.
d. Putri Ong Tien
Ong Tien adalah putrid Kaisar Yu
Wang Lo, ia berasal dari Cina dan menikah dengan Sunan Gunung Djati tahun 1481
M, setelah menikah nama putrid Ong Tien diganti menjadi Ratu Mas Rara
Sumanding, dari pernikahannya itu mempunyai putra, tetapi meninggal ketika
dilahirkan. Pernikahan atau perjalanan hidup bersama dengan Sunan Gunung Djati
dirasa sepi, karena tidak mempunyai anak, atas dasar itu Ratu Mas Rara
Sumanding mengangkat anak yaitu putra Ki Gedeng Kemuning penguasa Kuningan yang
diberi nama Arya Kemuning dan setelah dewasa diangkat menjadi Adipati Kuningan
sebagai perwalian Kasultanan Cirebon. Usia pernikahan Sunan Gunung Djati dengan
putrid Ong Tien, berlangsung singkat yaitu 4 tahun lamanya, tahun 1481 M
menikah dan pada tahun 1485 M, putri Ong Tien meninggal dunia di Cirebon yang
dikebumikan di dalam lingkungan Astana Agung Gunung Djati di Gunung Sembung
Cirebon.
e. Nyai Lara Bagdad (Syarifah Bagdad)
Nyai Lara Bagdad adalah adiknya
Syarif Abdurakhman atau Pangeran Panjunan yang memilikki garis keturunan dan
ikatan darah dengan Syarif Abdullah (ayah dari Syarif Hidayatullah). Sunan
Gunung Djati menikah dengan Nyai Lara Bagdad pada tahun 1485, dari
pernikahannya itu mempunyai 2 orang putra yaitu Pangeran Jaya Kelana dan
Pangeran Bratakelana, kedua putra Sunan Gunung Djati menjadi anak mantu Raden patah
Sunan Demak. Pangeran Jayakelana lahir pada tahun 1486 M dan setelah dewasa
menikah dengan Nyai Ratu Pembayun putrid Raden Patah dari Demak, dari
pernikahannya itu tidak dikaruniai anak, karena Pangeran Jayakelana wafat dalam
usia muda 30 tahun, tepatnya pada tahun 1516 M, kemudian jandanya atau Nyai
Ratu Pembayun menikah dengan Fadhillah Khan.
Pangeran Bratakelana atau Pangeran
Gung Anom, lahir pada tahun 1488 (selang dua tahun dengan kakaknya yaitu
Pangeran Jayakelana), ketika usianya menginjak 23 tahun, ia menikah dengan Nyai
Ratu Nyawa putrid Raden Patah Sultan Demak, namun pada tahun 1513 M atau selang
dua tahun setelah menikah, Pangeran Bratakelana wafat, karena dibajak di
lautan, dari kejadian ini Pangeran Bratakelana dikenal dengan sebutan Pangeran
Sedhang Lautan. Pangeran Bratakelana meninggal dari pernikahannya dengan Ratu
Nyawa tidak mempunyai anak, kemudian Nyai Ratu Nyawa menikah lagi dengan
PAngeran Adipati Pasarean atau Pangeran Mohamad Arifin, adik Pangeran
Bratakelana dari lian ibu atau “turun ranjang” tapi dari ibu yang berbeda.
f. Nyai Tepasari
Sunan Gunung Djati menikah dengan
Nyai Tepasari putrid Ki Gedeng Tepasari asal Majapahit, dari pernikahannya itu
mempunyai 2 orang anak yaitu Nyai Ratu Ayu dan Pangeran Mohamad atau Adipati
Pasarean. Nyai Ratu Ayu, lahir pada tahun 1493 M, setelah dewasa menikah dengan
Pangeran Pati Unus atau Pangeran Sabrang Lor putra Raden Patah Sultan Demak
tepatnya pada tahun 1511 dan selang 10 tahun Pangeran PAti Unus wafat tahun
1521 M, dari pernikahannya itu tidak mempunyai anak, kemudian Nyai Ratu Ayu
dinikahkan dengan Fadhillah Khan pada tahun 1524 M.
Pangeran Mohamad Arifin atau Adipati
Pasarean lahir pada tahun 1495 ketika usianya mencapai 20 tahun, menikah dengan
Ratu Nyawa, janda kakaknya yaitu Pangeran Bratakelana, dari pernikahan itu
mempunyai 6 anak, yaitu : 1) Pangeran Ksatriyan, 2) Pangeran Losari, 3)
Pangeran Sawarga, 4) Pangeran Emas, 5) Pangeran Santana Panjunan, dan 6)
Pangeran Waruju.
kisah NYATA berbagi info...
BalasHapussaya belum lama ini
bulan juni 2016
tepat di hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
rumah juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
ciri-ciri: orang kurus,kulit kuning sawo,tinggi 160cm+
melakukan pesugihan dana Goib
di desa pagundan
kampung dusun kliwon
kuningan (jawa)
tempat tinggal istri ke 1(TUA)
(anak 2 cowo)
juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
mempunyai 3 istri
selama menipu sebagai juru kunci PALSU 8 thn...
tempat makam keramat&sumur keramat
desa pagundan
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
aku hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016) melakukan ritual selama 3x..(Ritual)...
sampai aku merogoh kocek ku sebesar 35jt lebih...
membeli CERUTU JANGKRIK (komplit)
35pcs x 600rb = 21 jt
mebeli sesaji (komplit):
nasi tumpeng
buah,menyan,kembang dll
sebesar 14jt lebih...
juru kunci (MENIPU KU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
alamat Rumah tinggal >>>>
istri (MUDA) ke 2 anak 4 (3 cewek 1 laki)
Desa sidarja
kampung cisalak
blok pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
Rumah a/n:Ading 36thn (PENIPU)
yg mengaku juru kunci..
di belakang sekolah SD negri
turun lapangan bola
sidaraja kuningan
ku mengadakan Ritual dana goib
hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
di makam keramat & sumur keramat
di desa pagundan
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
selama 3x...(3 hari komplit sesajen)
tepat ritual yg ke 3 hari minggu,
juru kunci PALSU
a/n: Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
berkata di makam keramat,mengatakan uang dana goib,akan di antar langsung oleh arwah makam keramat
desa pagundan
kampung dusun kliwon (kuningan)
tepat jam 1 malam di Rumah aku
tggu di jembatan ke5 dekat Rumah ku
setelah melakukan ritual yg ke3x..
(komplit sesajen dari ke 1x-3x)
ku lansung bergegas pulang ke Rumah
dan ku sampai di jembatan yg ke5
hari minggu pkl 11 malam...
ku tunggu,sambil baca mantra panggil arwah makam keramat
ku baca mantra sampai pkl 3 subuh (minggu 12-6-2016)
arwah makam keramat tak kunjung hadir/datang...
juru kunci PALSU
a/n:Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
ku tlp&sms juru kunci palsu itu
tidak di angkat&tidak membalas sms ku sama sekali (ku di tipu)..
hati-hati saudara ku
jangan mudah percaya,apa lagi baru kenal&mengaku juru kunci,paranormal,dukun dsb
(modus penipuan)
www.ading36thn_penipuan.com
sekian dan terima kasih
alamat rumah yg di tinggal&di tempati >>>>
juru kunci (PALSU)
a/n: Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
istri (MUDA) ke 2 mempuyai
anak 4 (cewe 3 cowo 1)
desa sidarja
kampung cisalak
desa pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
di belakang SD NEGRI
SiDARAJA KUNINGAN