Ketika aku masih kecil, kakakku berencana ikut transmigrasi ke Tulang Bawang Lampung. Bahkan tetanggaku, Kang Ismail dan Iyad betul betul berangkat. Kakaku, Jalaluddin sebelum ia berangkat ia mencoba jadi tukang kayu pada proyek pembuatan rumah transmigran di Tulang Bawang Lampung, sayang sekali sekian lama ia bekerja kakakku tidak dibayar oleh pemborong, ia hanya sempat mengambil sebuah radio sebagai bayarannya. Entah karena setelah melihat kondisi lingkungan di tempat trasmigrasi atau apa sebabnya kakakku urung berangkat ia memilih hidup di kampung halaman.
Ketika usiaku mencapai 40 tahun, aku sudah jadi sarjana dan berkeluarga dengan 3 orang putera dan 1 orang puteri dengan pekerjaanku sebagai seorang guru keinginan untuk transmigrasi timbul lagi.
Kolam Keluarga, dibuat pada tahun ke-3 (2013) di samping rumah tras-ku di KTM Tambora- Bima. |
Kedua :
Penyakit magh-ku terasa sudah kronis sehingga sudah tidak bisa lagi tahan terhadap asam dan pedas. Saya khawatir penyakit ini akan menjadi penyebab timbulnya penyakit yang berat, sedang keinginan untuk menjadi pengelana cukup besar.
Akhirnya pada Juli 2007 saya beserta isteri dan 3 anakku pergi merantau ke Kota Bima dan mendirikan Kursus Komputer dengan nama ALTEK COMPUTER. Setahun berlalu kontrakan kursusku tidak lagi bisa terbayar dan akhirnya aku beserta keluarga pulang ke kampung isteriku di Desa Parado Rato Bima.
Akhir ceritera, enam bulan lebih di Parado Rato tempat training alami aku dan keluarga kami dapat panggilan untuk berangkat Transmigrasi di KTM Tambora Bima, tentunya setelah mendaftar dan seringnya bolak balik ke Dinas Nakertran Kab. Bima di Raba Bima. Kami berangkat menuju calon kota harapan KTM Tambora pada hari Jum'at, tanggal 1 Muharram (Tahun baru Hijriah) pada tahun 2009. Alhamdulillah keberangkatanku bersama keluarga tepat di tahun Hijriah, semoga menjadi hijrah yang dirahmati dan diridhai Allah dengan tujuan utamaku NAIK HAJI Insya Allah. Tulisan ini dibuat pada tanggal 10 Juli 2013 ketika menikmati masa liburan sekolah di Bogor beserta si kecil, Wafidurrahman.
Saya lagi ambil kayu dari gunung untuk membuat kandang sapi kelompok